Kamis, 16 Februari 2012

Senin, 17 Oktober 2011

MORSE

Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional.
Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1. Suara, yaitu dengan menggunakan peluit
2. Sinar yaitu dengan menggunakan senter
3. Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-)
4. Bendera yaitu dengan bendera morse.
Berikut ini adalah kode morse yang telah disepakati bersama.
 
trik menghafal Morse
adang kita kesulitan menghapal atau mengingat kembali isyarat morse, padahal besok mau ikut lomba Galang apalagi jarang berlatih secara periodic. Berikut ini tips menghapal morse dengan cepat. Lihat gambar di bawah ini :

Bidang Tali Temali

Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
Macam simpul dan kegunaannya
1.      Simpul ujung tali
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2.      Simpul mati
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3.      Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4.      Simpul anyam berganda
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5.      Simpul erat
Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
1.      Simpul kembar
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
2.      Simpul kursi
Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
3.      Simpul penarik
Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
4.      Simpul laso
Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini:




Macam Ikatan dan Kegunaannya
1.      Ikatan pangkal
Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.
2.      Ikatan tiang
Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
3.      Ikatan jangkar
Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
4.      Ikatan tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
5.      Ikatan tarik
Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
6.      Ikatan turki
Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
7.      Ikatan  palang
8.      Ikatan canggah
9.      Ikatan silang
10.  Ikatan khaki tiga
Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini:

SEMAPHORE


Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat tangkainya.

KOMPAS

Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1.      Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2.      Visir, yaitu pembidik sasaran
3.      Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4.      Jarum penunjuk
5.      Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6.      Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
Cara Menggunakan Kompas
1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 500 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar. Pelajari lebih lanjut klik di sini

Minggu, 16 Oktober 2011

K.H. Ahmad Dahlan


A. Latar Belakang Kehidupan
K.H. Ahmad Dahlan dilahirkan tanggal 1 Agustus 1868 di Kauman Yogyakarta dan wafat tanggal 23 Februari 1923. Nama kecilnya adalah Muhammad Darwis. Ayahnya bernama KH. Abu Bakar (seorang ulama dan Khatib terkemuka di Mesjid Besar Kesultanan Yogyakarta) dan ibunya Siti Aminah (puteri dari H. Ibrahim yang menjabat sebagai penghulu kesultanan juga). Ia merupakan anak ke-empat dari tujuh bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Dalam silsilah ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, seorang wali besar dan seorang yang terkemuka diantara Wali Songo, yang merupakan pelopor pertama dari penyebaran dan pengembangan Islam di Tanah Jawa.
Adapun silsilahnya ialah Muhammad Darwis (Ahmad Dahlan) bin KH. Abu Bakar bin KH. Muhammad Sulaiman bin Kiyai Murtadla bin Kiyai Ilyas bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom) bin Maulana Muhammad Fadlul’llah (Prapen) bin Maulana ‘Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim. Permulaan pendidikan Muhammad Darwis adalah memperoleh pengajaran dan pendidikan membaca (mengaji) Al-Qura’an dari ayahnya, K.H. Abu Bakar di rumah sendiri, dan pada usia 8 tahun di sudah lancar dan tamat membaca al-Qur’an. Seiring dengan perkembangn usia yang semakin bertambah, M. Darwis yang sudah tambah remaja mulai belajar agama Islam tingkat lanjut. Tidak sekedar membaca al-Qur’an, dia jug belajar fiqih dari K.H. M. Soleh dan belajar nahwu dari K.H. Muhsin. Selain itu M. Darwis juga belajar ilmu agama Islam lebih lanjut dari K.H. Abdul Hamid di Lempuyangan dan K.H. M. Nuh. Ia juga belajar ilmu hadis kepada K.H. Mahfudh Termas dan Syekh Khayat, belajar ilmu qira’ati dan falak kepada K.H. Dahlan Semarang.
Pada umur 15 tahun, beliau pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun. Pada periode ini, Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam, seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah. Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888, beliau berganti nama menjadi Ahmad Dahlan.
Pada tahun 1903, beliau bertolak kembali ke Mekah dan menetap selama dua tahun. Pada masa ini, beliau sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri NU, K.H. Hasyim Asyari. Pada tahun 1912, ia mendirikan Muhammadiyah di kampung Kauman, Yogyakarta.
Sepulang dari Mekkah, ia menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri, anak Kyai Penghulu Haji Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang Pahlawanan Nasional dan pendiri Aisyiyah. Dari perkawinannya dengan Siti Walidah, KH. Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, Siti Zaharah. Disamping itu KH. Ahmad Dahlan pernah pula menikahi Nyai Abdullah, janda H. Abdullah. la juga pernah menikahi Nyai Rum, adik Kyai Munawwir Krapyak. KH. Ahmad Dahlan juga mempunyai putera dari perkawinannya dengan Ibu Nyai Aisyah (adik Adjengan Penghulu) Cianjur yang bernama Dandanah. Beliau pernah pula menikah dengan Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta.
B. Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan
Pemikiran atau ide-ide K.H. Ahmad Dahlan tertuang dalam gerakan Muhammadiyah yang ia dirikan pada tanggal 18 Nopember 1912. Organisasi ini mempunyai karekter sebagai gerakan sosial keagamaan. Titik tekan perjuangannya mula-mula adalah pemurnian ajaran Islam dan bidang pendidikan. Muhammadiyah mempunyai pengaruh yang berakar dalam upaya pemberantasan bid’ah, khurafat dan tahayul. Ide pembaruannya menyetuh aqidah dan syariat, misalnya tentang uapcara kematian talqin, upacara perkawinan, kehamilan, sunatan, menziarahi kuburan yang dikeramatkan, memberikan makanan sesajen kepada pohon-pohon besar, jembatan, rumah angker dan sebagainya, yang secara terminologi agama tidak dikenal dalam Islam. Bahkan hal tersebut sangat bertentangan dengan Islam, sebab dapat mendorong timbulnya kepercayaan syirik dan merusak aqidah Islam.
Inti gerakan pemurnian ajaran Islam seperti pendahulunya, Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab cukup bergema. K.H. Ahmad Dahlan dan pengikutnya teguh pendirian dalam upaya menegakkan ajaran Islam yang murni sesuai al-Qur’an dan Hadis, mengagungkan ijtihad intelektual bila sumber-sumber hukum yang lebih tinggi tidak bisa digunakan, termasuk juga menghilangkan taklid dalam praktik fiqih dan menegakkan amal ma’ruf nahi munkar.
C. Analisis Pemikiran
Corak pemikiran K.H. Ahmad Dahlan lebih banyak dalam bidang pendidikan dan sosial keagamaan. Hal ini dapat dilihat dari perjalanan kehidupannya yang mendapat didikan keagamaan yang sangat intens. Disamping juga beliau merupakan keturunan dari kalangan keluarga terpandang, yakni anak seorang tokoh agama di lingkungan keraton. Ia juga mendapat pengaruh dari tokoh-tokoh yang teguh memegang prinsip agama, seperti Muhammad Abduh, Rasyid Ridah, dan Ibnu Taimiyah. Perjuangnnya dapat dilihat dari didirikannya organisasi Muhammadiyah yang ia dirikan. Organisasi ini bergerak dalam bidang keagamaan, sosial dan pendidikan. Pada Tahun 1918 Kh. Ahmad Dahlan mendirikan Hizbul Wathan sebagai sarana pendidikan diluar sekolah dan rumah.

Sejarah Hidup Lord Bodden Powell

Lord Bodden Powell

Pencetus berdirinya Gerakan Kepanduan Sedunia adalah Lord Bodden Powell. Beliau dilahirkan pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Inggris. Nama sesungguhnya ialah Robert Stepenshon Smyth. Ayahnya adalah seorang Profesor Geometri di Universitas Oxford bernama Boden Powell yang meninggal ketika Stepenshon masih kecil. Lahirnya pendidikan Gerakan Kepanduan diilhami oleh pengalaman - pengalaman semasa hidupnya diantaranya adalah :
Ditinggal ayahnya sejak kecil dan mendapat pembinaan watak dari ibunya.
Latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga dan lain lainnya didapat dari kakak-kakaknya.
Boden Powell sangat disenangi teman-temannya karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka bermain musik, bersandiwara, mengarang dan menggambar.

Pengalaman di India sebagai Letnan Ass (pembantu Letnan) pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang. Dan ditemukan di puncak gunung, serta keberhasilan melatih panca indra kepada Kimball O’Hara.
Pengalaman terkepung Bangsa Boer di Kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
Pengalaman mengalahkan Kerajaaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Semua pengalaman hidupnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul ‘Aids to Scouting’. Buku ini sebenarnya berisikan petunjuk petunjuk kepada tentara muda inggris agar dapat melakukan tugas penyelidikan dengan baik. Buku ini sangat menarik bukan hanya bagi para pemuda bahkan juga orang dewasa. Seorang pemimpin Boys Brigade di Inggris yang bernama tuan William Smyth meminta beliau untuk melatih anggotanya sesuai dengan cerita-cerita pengalaman beliau yang terdapat dalam buku ‘Aids to Scouting’.
Akhirnya dipanggillah 21 pemuda dari Boys Brigade dari berbagai wilayah negeri Inggris untuk diajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Pada tahun 1901 beliau meminta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jendral. Pada tahun 1929, beliau mendapat titel Lord dari Raja George. Beliau menikah dengan Olave St Clair Soames dan dianugrahi 3 orang anak. Beliau meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
Tahun-tahun Penting Dalam Sejarah Kepanduan Dunia
Awal tahun 1908 Bodden Powell menulis pengalamannya dalam sebuah buku yang berjudul ‘Scouting For Boys’, buku ini sebagai pembungkus acara latihan kepanduan yang dirintisnya. Pada mulanya latihan ini ditujukan kepada anak laki-laki usia penghela/penggalang yang disebut Boys Scout. Tetapi kemudian atas bantuan Agnes adik perempuannya didirikan sebuah organisasi kepanduan putri yang diberi nama Girl Guides yang kemudian dilanjutkan oleh Nyonya Boden Powell.
Tahun 1914 Bodel Powell mulai menulis petunjuk untuk kursus pembina Kepanduan. Rencana ini baru dapat dilaksanakan pada tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F.de Bois Macleren, Boden Powell mendapat sebidang tanah di Chingford, yang digunakan sebagai tempat pendidikan pembina kepanduan. Tempat ini terkenal dengan nama Gillwel Park.
Tahun 1916 berdiri kelompok pandu usia athfal/siaga yang disebut CUB (Anak Serigala) dengan buku The Jungle Book, berisi tentang cerita Mowgli anak didikan rimba (anak yang dipelihara di hutan oleh induk serigala) karangan Rudy Kipling sebagai cerita pembungkus kegitan CUB tersebut.
Tahun 1918 Boden Powell membentuk Rover Scout (Pandu Usia Penuntun/Penegak).
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore se-Dunia yang pertama di Arena Olympia, London. Boden Powell telah mengundang pandu dari 27 negara yang pada saat itu Boden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia.
Tahun 1922 Boden Powell menerbitkan buku ‘Rovering to Success’ (Mengembara menuju bahagia), yang berisi petunjuk bagi pandu penuntun/penegak dalam menghadapi hidupnya.
Pada tahun 1920 dibentuk dewan internasional dengan 9 orang anggota dan biro sekretariatnya berada di London, Inggris.
Pada tahun 1958 Biro Kepanduan se Dunia (putra) dipindahkan dari London ke Ottawa di Kanada.
Tanggal 1 Mei 1968 Biro Kepanduan se Dunia (putra) dipindahkan lagi ke Genewa, Swiss. Sejak tahun 1920 sampai 1965 kepala Biro Kepanduan se Dunia ini dipegang berturut-turut oleh Hubert Martin (Inggris), Kol J.S. Wilson (Inggris), Mayjen D.C Spry (Canada).
Tahun 1965 DC Spray diganti oleh R.T Lund dan sejak 1968 sampai sekarang dipegang oleh DR. Lasza Nagy sebagai sekjen. Biro Kepanduan sedunia (putra) hanya mempunyai 40 orang tenaga staf yang ada di Genewa dan di 5 kantor kawasan, yaitu di Costa Rica, Mesir, Philipine, Swiss dan Nigeria. Biro Kepanduan sedunia putri sampai sekarang tetap berada di London dan juga mempunyai kantor di 5 kawasan yaitu Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.